Jasa Disertasi Planologi Yang Lagi Dicari Di Jakarta
Jasa Disertasi Planologi Jakarta membantu Pak Toni untuk memenuhi permintaan revisi promotor atas
disertasinya yang bertemakan mengenai pengubahan tampilan depan bangunan kuno.
Seperti biasanya klien Lisa
selalu mengabarinya secara mendadak seketika itu pula manakala Pak Toni
memperoleh permintaan revisi dari co promotornya.
Jasa Disertasi Planologi Jakarta Diminta Untuk Berdiskusi Mengenai Tema Bangunan Tua Di Sebuah Kafe Di Kawasan Koja Jakarta Utara. Cafe Itu Namanya Brewska Cafe.
Hal itu disampaikan oleh Pak Toni kepada Lisa dan Lisa ditunggu kehadirannya di cafe tersebut pada pukul 04.00 sore. Sebetulnya sore ini Lisa ada acara bertemu dengan kliennya yang lain namun karena tingkat urgensi yang dimiliki oleh Pak Toni lebih tinggi maka Lisa memprioritaskan untuk bisa ketemu dengan Pak Toni. Dan Lisa bisa memenuhi permintaan Pak Toni untuk berdiskusi di cafe tersebut sore ini.
Jasa Disertasi Planologi Jakarta Segera Menghubungi Arimbi Dan Desi Untuk Mempersiapkan Jurnal Yang Dibutuhkan
Seperti biasanya apabila ada
klien yang akan bertemu dengan Lisa makalisa segera memberitahu tim jurnal agar
bisa stand by pada jam di mana Lisa nanti akan ketemu dengan kliennya.
Kebiasaan selama ini adalah manakala ada permintaan revisi disertasi biasanya
ketika kita harus menjelaskan atau menjawab pertanyaan dari dosen ke promotor
itu harus disertakan dengan beberapa jurnal yang valid.
Untung saja Arimbi dan Desi ini adalah staf yang profesional jadi mereka bisa memahami keadaan Lisa yang sangat membutuhkan bantuan mereka. Tapi belum tahu juga sih apakah nanti kau promotornya meminta didukung dengan jurnal ketika merespon permintaan revisinya. Soalnya tadi Pak Toni kelihatan terburu-buru jadi beliaunya tidak sempat menerangkan lebih jauh mengenai hal tersebut.
Jasa Disertasi Planologi Jakarta Dan Pak Toni Mulai Berdiskusi Di Cafe Tersebut
Sebelum berdiskusi mereka
memesan minuman dan makanan ringan untuk menyertai diskusi mereka. Setelah
minum beberapa teguk dan mencicipi makanan ringan maka Pak Toni mulai
menyampaikan kepada Lisa bawa ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh
Pak Toni. Yang pertama, promotor menanyakan apakah motivasi utama dari pemilik
bangunan kuno yang baru saja membeli bangunan tersebut dari seseorang merubah
penampakan luar dari gedung tersebut.
Ternyata menurut Pak Toni
untuk menjawab pertanyaan ini diperlukan jurnal yang bisa membuktikan bahwa
alasan tersebut benar. Memang sih secara umum mereka mengganti penampakan dari
bangunan kuno itu karena dianggap desain dari bangunan kuno itu kurang modern
sehingga mereka ingin merenovasinya.
Cuma sayangnya Lisa lupa
dari jurnal mana dia pernah membacanya oleh karena itu dia akan meminta Arimbi
dan Desi untuk menemukan jurnal yang dimaksud.
Sebetulnya penampakan depan
dari gedung kuno itu tidak perlu dirubah karena ada cara lain untuk tetap bisa
menampilkan keindahan gedung kuno itu tanpa harus merubah penampakannya.
Caranya adalah dengan membuat penampakan depannya lebih glowing yaitu dengan
melakukan pengecatan ulang, atau pengerasan atau menggunakan tata cahaya
khususnya di malam hari.
Pendapat Lisa yang terakhir
ini pun sebetulnya dia baca dari beberapa jurnal cuma secara spesifik dia lupa
apa nama jurnalnya dan dia segera menghubungi Arimbi dan Desi untuk mencari
jurnal yang terkait dengan hal tersebut.
Pokoknya kalau masalah
pencarian jurnal planologi mah itu urusannya si Arimbi dan Desy. Mereka pasti
bisa menemukannya.
Kepada Jasa Disertasi Planologi Jakarta, Pak Toni Juga Menyampaikan Bahwa Co Promotor Nya Juga Menanyakan Langkah Preventif
Kalau sampai terjadi ada warga masyarakat yang sudah membeli sebuah bangunan tua kemudian yang bersangkutan ingin merubah penampilan depan dari bangunan tersebut itu artinya langkah pencegahan sudah terlewatkan.
Nah co promotor menanyakan kepada Pak Toni bagaimana langkah preventifnya sehingga jangan sampai terjadi kasus warga masyarakat merubah sebagian atau seluruh bangunan kuno kemudian baru ketahuan oleh pemerintah daerah setelah bangunan itu banyak yang berubah atau sudah rubuh sama sekali baru kemduian mereka mengambil tindakan sesuai dengan peraturan. Bukannya akan lebih baik kalau seandainya langkah preventif diambil sehingga tidak terjadi kejadian serupa seperti itu.
Di beberapa kota di luar negeri, sudah ada kerjasama antara pemerintah daerah setempat dengan agen-agen penjualan properti. Jadi agen-agen penjualan properti tersebut harus tahu mana yang termasuk bangunan yang dilindungi atau yang bersejarah. Kalau para agen penjualan properti itu sudah mengetahui dan apabila nanti ternyata ada pembeli yang berminat ingin membeli bangunan bersejarah tersebut maka agen penjualan properti tersebut akan menjelaskan mengenai hal ini kepada calon pembelinya. Nah kalau jalan pembelinya menyetujui dengan syarat-syarat apa saja perilaku yang diperbolehkan ketika nanti sudah memiliki bangunan bersejarah tersebut maka transaksi jual beli bisa berjalan. Tetapi apabila calon pembeli merasa keberatan dengan peraturan yang menurutnya berbelit-belit ya transaksinya akan batal.
Tapi itu akan lebih baik
daripada terlambat mengetahuinya. Bahkan pernah terjadi di solo, ada warga yang
tidak menyadari bahwa salah satu tembok itu adalah peninggalan sejarah dan
karena dia merasa memiliki semua bangunan di atas tanah yang dia beli maka
dengan mudahnya dia menghancurkan tembok tersebut. Dan setelah tembok itu
runtuh barulah dinas terkait mengetahuinya. Nah ini kan artinya sudah sangat
terlambat.
Nah semua penjelasan di atas
harus dicari jurnalnya dan lagi-lagi ini merupakan tugas Arimbi dan Desi untuk
menemukan jurnal-jurnal tersebut.
Nah begitulah bapak Ibu
kegiatan lisan dalam membantu Pak Toni menghadapi permintaan revisi dari koper
motornya. apabila bapak Ibu juga mengalami permasalahan yang sama yaitu
terkendala dalam menyelesaikan disertasinya silakan menghubungi Lisa segera.