Jasa Disertasi Ilmu Politik Terbaik Dan Terpercaya Di Jakarta
Jasa Disertasi Ilmu Politik Jakarta – Golden Bright, segera
merespon permintaan Pak Joni untuk
berdiskusi mengenai materi politik dinasti untuk keperluan penyusunan
disertasinya. Kami membantu Pak Joni agar nanti disertasinya ini bisa selesai
tepat waktu.
Jasa Disertasi Ilmu Politik Jakarta Mengklarifikasi Sampel-Sampel Keluarga Politik Dinasti Yang Ingin Diteliti Oleh Pak Joni
Kami berharap nantinya Pak
Joni bisa melakukan pendekatan kepada keluarga-keluarga yang memiliki
kecenderungan menjalankan politik dinasti, misalnya keluarga ibu Atut, Bapak
Jokowi, Bapak SBY. Tetapi apabila beliau-beliau sedang sibuk mungkin bisa
mencoba untuk mewawancarai kerabat-kerabat dekat beliau.
Jasa Disertasi Ilmu Politik Jakarta Menjelaskan Tentang Politik Dinasti
Politik dinasti adalah upaya
politik yang dilakukan oleh kelompok tertentu di mana mereka menginginkan agar
mereka yang mempunyai hubungan kekeluargaan yang dekat atau yang masih
terbilang dekat untuk kedepannya bisa
memiliki jabatan tertentu di pemerintahan, seperti menjadi walikota atau
bupati. Misalnya seorang ayah merupakan gubernur di suatu daerah, kemudian
apabila nantinya berlangsung pilkada maka ada bagian dari keluarganya yang ikut
kontestasi pilkada tersebut.
Jasa Disertasi Ilmu Politik Jakarta Menekankan Bahwa Setiap Warga Negara Yang Sehat Dan Tidak Sedang Bermasalah Dengan Hukum Diperbolehkan Untuk Mengikuti Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah
Nah, ini lah yang harus
diingat, anaknya siapa pun, menantunya siapa pun, asal memenuhi persyaratan
diperbolehkan untuk mengikuti kontestasi pemilihan Kepala Daerah.
Mengenai apakah nantinya,
ayahnya, atau ibunya yang masih menjabat kemudian memberikan dukungannya,
sejauh tidak melanggar undang-undang, ya silahkan saja.
Semua pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan kontestasi pemilihan kepala daerah juga tidak boleh memihak
para kontestan yang masih mempunyai hubungan keluarga dengan orangtuanya yang
masih menjadi pejabat saat itu. Hanya sayangnya di lapangan, banyak pihak yang
berkaitan dengan penyelenggaraan pemilihan yang masih diskrimatif dalam
memperlakukan para kontestan.
Sudah bukan rahasia lagi
bahwa biaya politik di Indonesia sangat mahal. Untuk mendapatkan posisi jabatan
tertentu harus mengeluarkan biaya yang tinggi. Makanya setelah menempati
jabatan tertentu maka harus berupaya bagaimana caranya agar modal yang
dikeluarkan harus kembali dan kalau bisa mendapat untung yang sebesar-besarnya.
Nah berkenaan dengan pelaksanaan pilkada di atas, manakala yang bersangkutan
tidak bisa memberikan service yang memuaskan kepada anggota keluarga pejabat
yang ikut berkontestasi di Pilkada maka dia sendiri yang merasa ketakutan nanti
kalau tidak mau memberikan pelayanan yang baik kepada anak pejabat, dia
khawatir nanti kalau “tidak diberikan proyek”, padahal untuk menduduki jabatan
itu sudah banyak pengorbanan yang dikeluarkan. Alhasil mereka harus memberikan
kualitas pelayanan yang diskriminatif.
Coba saja kalau biaya
politiknya rendah atau nol, maka semua pejabat pasti akan bekerja secara lurus
dan tidak takut kehilangan jabatannya karena jabatan itu diperoleh hanya
berdasarkan pada kemampuan, tanpa mengeluarkan modal satu rupiah pun.
Coba saja seandainya setiap
mau menjelang Pilkada, para calon kandidat adalah orang-orang yang jujur
sehingga manakala dia ditanya berapa besar mahar yang bisa diberikan kepada
partai politik yang mendukungnya dan para calon peserta ini semua serempak
menjawab kami tidak bisa memberikan mahar apapun maka tentu saja partai politik
tersebut yang kelabakan.
Partai politik juga pasti
akan bingung apabila semua calon peserta pilkadanya menolak untuk memberikan
mahar kepada partai politik. Akhirnya mau tidak mau partai politik tersebut
harus mengusung calon pemimpin yang semuanya bersih. Sehingga apabila nantinya
mereka terpilih pasti mereka juga akan berjalan dengan lurus karena mereka
tidak menanggung hutang apapun. Ibarat kata kalau toh nanti mereka mau tidak
diberikan jabatan ya silakan saja karena mereka memperoleh jabatan ini tanpa mengeluarkan
biaya sama sekali.
Kalau nantinya semua pejabat
bisa seperti itu maka pasti negara ini jauh akan lebih maju daripada keadaan
yang sekarang. Namun apakah keadaan seperti itu bisa terealisasi ? Ya mungkin
kita tidak usah terlalu bermuluk-muluk, tapi setidaknya berusaha untuk menjadi
orang yang jujur.
Nah, Pak Joni nanti akan
melakukan penelitian sehingga bisa mengungkapkan bagaimana caranya agar para
pejabat ini bisa bekerja secara professional tanpa rasa takut terhadap
tekanan-tekanan dari orangtua atau keluarga para kandidat yang memiliki jabatan
di pemerintahan.